Senin, 23 April 2012


10 kebiasaan yang dapat merusak otak



1. Tidak Sarapan Pagi
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.

2. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

3. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak

5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.

6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

8. Menggunakan pikiran saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.

9. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.

10. Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih.

10 Hal yang harus dihindari setelah makan

Kita tentu sepakat bahwa kesehatanmerupakan aset terbesar yang kita miliki dalam hidup ini. Tanpa kesehatan maka aktifitas apapun pastinya tak akan dapat dilakukan dengan baik. Makanan yang sehat adalah salah satu penunjang terjaganya kebugaran tubuh ini. Namun ada beberapa hal yang seringkali tidak kita sadari dari aktivitas kita setelah makan yang sebenarnya dapat membahayakan kesehatan kita. Dalam artikel ini kurang lebih ada 10 point yang harus kita perhatikan betul agar makanan yang kita konsumsi mampu memberikan manfaat yang optimal terhadap kerja tubuh kita.

1. Minum air dinginByk tdk disadari, suhu dingin akibat es yg berkondesasi dgn air dpt membekukan makanan, terutama yg mengandung minyak (lemak akan terbekukan). Hingga pd akhir.a lemak itu bisa tertimbun dlm usus dan mngakibatkan penyempitan saluran-saluran pencernaan dan brujung pd kegemukan. Nah, untuk itu mulai saat ini cobalah ganti air es yg biasa Anda minum dgn minum air hangat.

2. Makan buah-buahan
Stelah makanan masuk ke lambung, lambung membutuhkan waktu 1-2 jam untuk mencerna, jika stelah makan lalu menyantap buah, maka buah akan terhambat oleh makanan yg telah lebih dulu disantap, akibat.a buah-buahan tdk bisa tercerna secara normal. Jika brlangsung lama, akan mnyebabkan gejala perut kembung, diare atau susah buang air besar dan asam lambung berlebih.

3. Minum teh
Hal ini dpt mengencerkan getah lambung, akibat.a mempengaruhi pencernaan makanan. Selain itu, daun teh byk mengandung tanin (asam tanat), jika minum teh shabis makan, akan membuat protein yg blm sempat dicerna lambung menyatu dgn asam tanat dan membentuk sedimen yg tdk mudah dicerna, sehingga mempengaruhi serapan protein. Teh jg dpt menghambat serapan zat besi, jika keadaan demikian berlangsung lama dpt terjadi gejala anemia krna kurang zat besi.

4. Merokok
Bahaya merokok shabis makan lebih besar 10 kali lipat dibanding hari-hari biasa! Ini dikrnakan peredaran darah pd saluran pencernaan shabis makan meningkat, akibat.a sejumlah besar kandungan dlm rokok yg tidak baik bagi kesehatan diserap, sehingga bisa merusak hati, otak besar dan pembuluh darah jantung dan jg menyebabkan penyakit lain.a pd aspek-aspek terkait ini.

5. Mengendorkan ikat pinggang
Mengendorkan ikat pinggang stelah makan, meskipun terasa lebih nyaman, tp hal tersebut dpt mngakibatkan turun.a tekanan dlm rongga perut, yg memaksa lambung turun. Jika kebiasan tersebut trus dilakukan, maka akan benar-benar mengidap penyakit lambung turun atau menyebabkan usus terbelit dan terblokir.

6. Mandi
Volume aliran darah pd permukaan tubuh akan meningkat, dan volume aliran darah pd saluran usus dan lambung akan berkurang, sehingga membuat fungsi pencernaan usus lambung melemah, dan mnyebabkan pencernaan buruk.

7. Olahraga
Meningkatnya volume gerak tubuh dpt mempengaruhi saluran pencernaan terhadap serapan gizi. Terutama manula, fungsi jantung melemah, penyempitan pembuluh darah, byk berjalan stelah makan akan timbul gejala tekanan darah menurun dan gejala-gejala lainnya.

8. Berkaraoke
Stelah makan isi lambung kita membesar, dinding lambung menjadi tipis, volume aliran darah meningkat, saat demikian, brnyanyi dpt membuat sekat ronga badan pindah ke bawah, beban rongga perut bertambah, jika ringan akan mnyebabkan pencernaan buruk, dan jika berat maka dapat mnyebabkan gangguan pd lambung dan gejala penyakit lainnya.

9. Mengemudikan kendaraan
Rawan trjadi kecelakaan jika shabis makan kmudian menjalankan kendaraan. Ini dikarenakan sehabis makan lambung dan usus membutuhkan sejumlah besar darah dlm mencerna makanan, yg mengakibatkan organ otak besar kekurangan darah untuk sementara waktu, dgn dmikian hal ini dpt mnyebabkan kesalahan operasional dlm brkendaraan.

10. Langsung tidur
Satu hal yg plg sulit untuk dihindari adalah rasa kantuk stelah makan. Apalagi jika makanan yang baru saja dikonsumsi sangat memuaskan perut dalam arti lain sangat mngenyangkan. Namun, cobalah untuk tdk mengikuti rasa kantuk Anda. Tidur stelah makan membuat makanan tdk dpt dicerna secara baik. Akibatnya usus mengalami kembung dan terjadi peradangan.

Kerja Adalah Kehormatan


Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.

”Om beli bunga Om.”

”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.

”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.

”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya.

”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana.

Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan.