Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang
senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang
memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di
keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon
apel itu. Demikian pula sebaliknya. Waktu terus berlalu, anak lelaki itu
kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel
itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku.", pinta pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi.", jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut,
"Duh, maaf aku pun tak punya uang, tetapi kau boleh mengambil semua buah
apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan
kegemaranmu."
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada
di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak
lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang
melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi.", kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu,", jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?".
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah, tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu.", kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu
dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.
Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.
"Ayo bermain-main lagi denganku.", kata pohon apel.
"Aku sedih.", kata anak lelaki itu.
"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku
dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar
dan bersenang-senanglah."
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat
kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi
datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf anakku", kata pohon apel itu.
"Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa, aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat.", kata pohon apel.
"Sekarang aku juga sudah terlalu tua untuk itu.", jawab anak lelaki itu.
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.
Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini.",
kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,", kata anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat
terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di
pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu pun
sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang
ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun,
orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa
mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa
anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi
begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.
Minggu, 11 Maret 2012
"PAPA"
Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.
Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !
Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.
^___^ check this out!!
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa,
yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau
luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang
tuanya.....
Akan sering merasa
kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan
Papa?
Mungkin karena Mama
lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah
kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu
kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa
selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu
masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya
mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa
mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang
: "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri
manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan
yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan
seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu
menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan
mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak
sekarang"
Tahukah kamu, Papa
melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua
tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit
pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan
berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama
yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu
Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah
beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut
pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan
mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa
Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa,
kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu
marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang
mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa
saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat
ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang
cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa
akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali
menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau
hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih
dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu,
kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan
Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat
khawatir...
Dan setelah perasaan
khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri
kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa
ini karena hal yang sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri
kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa
akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa
seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan
masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap
tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi
gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi
kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu
di bandara.
Tahukah kamu bahwa
badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum
sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin
sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan
hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata
"Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu
semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh
uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang
mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha
keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang
lain.
Ketika permintaanmu
bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan
yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar
dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin
Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan
untukmu".
Tahukah kamu bahwa
pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda
sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang
pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum
dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil
tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang
teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu
darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah
yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu
duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas
menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu
mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar,
dan menangis?
Papa menangis karena
papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya
kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan
baik....
Putri kecilku yang
lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia
bersama suaminya..."
Setelah itu Papa
hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang
untuk menjenguk...
Dengan rambut yang
telah dan semakin memutih....
Dan badan serta
lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah
menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak,
atau Abah kita...
Adalah sosok yang
harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia
tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat
tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah orang
pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..
Kamis, 08 Maret 2012
Bukti Pentingnya Saling Sapa Setiap Hari
Ada seorang cowo memberikan tantangan kepada cewenya untuk hidup tanpa drinya, untuk tidak
ada komunikasi sama sekali antara mereka selama sehari..Dia berkata
pada cewenya, kalo kamu bisa melewati itu, aku akan mencintai kamu selama
nya.. Si cewe pun setuju,, dia tidak sms atau telpon cowonya seharian..
Tanpa dia ketahui bahwa cowonya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker..
Keesokan harinya si cewe pergi kerumah cowonya. Air matanya pun tiba2 menetes melihat cowonya sudah terbaring dengan surat di tangannya yang tertulis "Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari untukku?? I LOVE YOU.."
Don't Ever lost contact with someone you care,
you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that..
Even a single "hi" or a "good morning" Before you know that someone is no longer there....
Tanpa dia ketahui bahwa cowonya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker..
Keesokan harinya si cewe pergi kerumah cowonya. Air matanya pun tiba2 menetes melihat cowonya sudah terbaring dengan surat di tangannya yang tertulis "Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari untukku?? I LOVE YOU.."
Don't Ever lost contact with someone you care,
you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that..
Even a single "hi" or a "good morning" Before you know that someone is no longer there....
Surat Cinta Dari Anak yang di"ABORSI"
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Teruntuk Bundaku tersayang...
Dear Bunda...
Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga
di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda.
Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai
bukti cinta nanda sama bunda....
Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...
Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang
yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya
bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik,
nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda.
Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan
nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan
darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang
tidak dihargai dan tidak diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah
mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda
dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.
Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada
Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang
belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak
sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan
karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah
bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut
kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak
haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya
lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan
ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa
bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah
dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan
untuk diam.
Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu
menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja,
pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah?
Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir
nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia
dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget...
nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu
Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke
tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan
sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ
banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah
dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada
perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh
bunda.
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau
bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah
orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu
nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan
dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin
bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda
dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan
ayah kesakitan seperti orang-orang itu...
Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu
sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu,
tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal
di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan
juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa
di neraka seperti orang-orang itu.
Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda,
menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua
kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat
ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti
nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau
bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di
sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak
jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah
janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi
orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.
Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan
nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget
sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama
dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan
itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia
menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.
Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda
tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama
bunda....
Cinta Tanpa Syarat
Cinta itu ga harus pake syarat. Karena kalo pake syarat itu bukan cinta, itu perjanjian. dan dalam urusan cinta ga ada yang namanya perjanjian. Silahkan disimak cerita singkat dari kisah nyata yang membuktikan bahwa judul yang saya tulis diatas benar.
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun.
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.....bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu". Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya, "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."Anak2ku... Jikalau pernikahan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit." Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.
Sampailah akhirnya nsuyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam pernikahannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
Langganan:
Postingan (Atom)